Salah satu kabar yang paling mengejutkan minggu ini di dunia e-currency (mata uang digital) adalah dibekukannya aset Liberty Reserve Inc, seiring tertangkapnya pemilik salah satu perusahaan mata uang digital terbesar di dunia itu dengan tuduhan kasus pencucian uang atau money laundry.
Mata uang digital memang memiliki banyak sisi gelap dalam penggunaannya, sifat anonim-nya memudahkan orang orang dengan tujuan tidak baik melanggar hukum atau (cybercrime) - melakukan transaksi dengan menggunakan mata uang digital. Memang, satu hal yang sangat disayangkan karena sebenarnya tidak semua pengguna mata uang digital melakukan transaksi yang melanggar hukum, akan tetapi peristiwa yang terjadi pada Liberty Reserve ini juga membuat orang 'baik baik' juga terkena imbasnya (akun dan dana yang mereka miliki di Liberty Reserve ikut dibekukan)
Lalu bagaimana dengan BitCoin? Sebelumnya mari kita pelajari dulu dasar konsep yang membedakan BitCoin dengan mata uang digital lainnya. Agar lebih mudah kita ambil contoh Paypal dan Liberty Reserve.
PayPal - banyak salah kaprah tentang yang satu ini. Paypal yang dioperasikan oleh PayPal, inc yang memiliki based operation atau pusat operasi di wilayah hukum negara Amerka Serikat. Paypal bukan mata uang digital, Paypal adalah sebuah payment processor yang menjadi perantara transaksi antara pembeli dan penjual, antara pengirim uang dan penerima uang. PayPal tidak menerbitkan mata uang digitalnya sendiri dan tetap menggunakan mata uang konvesional (USD, Euro dan lain lain) di dalam proses transaksinya.
Bahasa mudahnya, Paypal adalah sebuah jasa yang menawarkan kemudahan transaksi global dengan menggunakan kartu kredit untuk membantu para pedagang e-Commerce yang tidak mampu 'menyewa' atau membangun secure payment system miliknya sendiri. Paypal juga menawarkan keamanan kepada para pembeli untuk bisa bertransaksi dengan aman tanpa khawatir nomor kartu kreditnya terlihat oleh orang lain.
Liberty Reserve - Dijalankan oleh Liberty Reserve, Inc yang memiliki based operation atau pusat operasi di Costa Rica (ada yang tahu di mana letak negara ini?).
Sudah bukan menjadi rahasia, bahwa Liberty Reserve muncul setelah pioner mata uang digital e-Gold tersandung masalah hukum untuk kasus money laundry di Amerika Serikat, walaupin tidak terbukti e-Gold tetap tidak diperbolehkan beroperasi di Amerika Serikat sehingga terpaksa memindahkan based operationnya ke Afrika Selatan. Mengambil kesempatan dengan kejatuhan e-Gold yang ditinggalkan penggunannya, Liberty Reserve pun seolah muncul menjadi penyelamat dan kemudian menjadi mata uang digital terbesar yang digunakan di seluruh dunia - termasuk Indonesia.
Banyak orang menyangka, Liberty Reserve adalah penyelamat yang memudahkan banyak orang - terutama mereka yang tidak memiliki kartu kredit dan memiliki akses ke Paypal untuk bisa tetap bisa bertransaksi online. Padahal satu yang tidak diketahui oleh sebagian besar pengguna adalah - dengan menggunakan Liberty Reserve sebenarnya mereka sama saja dengan semakin memperkaya sang pemilik perusahaan dan juga lingkaran exchange maker resmi Liberty Reserve.
Liberty Reserve dan mata uang digital sejenis menerbitkan mata uang digital versi mereka sendiri (issuer) yang sering disebut dengan singkatan LR (semisal 5 LR yang setara dengan 5 USD), di siniah kemudian masalah yang sebenarnya terjadi.
Mari kita jelaskan, Uang adalah sebuah produk yang berbeda dengan produk lainnya. Uang tidak bisa dicetak dalam jumlah yang seenaknya sendiri dan harus diatur dalam hukum dan konsep keuangan dunia. Semisal mata uang Indonesia IDR yang diterbitkan Bank Indonesia - tentu tidak bisa kemudian Bank Indonesia tiba tiba mencetak dan melepas IDR dalam jumlah seenaknya ke pasar - ini akan menyebabkan masalah masalah ekonomi keuangan seperti inflasi, devaluasi dan lain lain. Jadi dalam kata lain, UANG ADALAH SEBUAH PRODUK YANG TERBATAS JUMLAHNYA.
Bagaimana dengan Liberty Reserve? Seperti yang telah disebutkan, Liberty Reserve diterbitkan oleh sebuah perusahaan yang mencari keuntungan. Produk mata uang Liberty Reserve yang dilempar ke pasar sebenarnya tak lain adalah digit digit yang diciptakam oleh sebuah system (software, dan lain lain) yang bisa diproduksi dengan MUDAH sesuai dengan permintaan pasar.
Jadi, sebenarnya Liberty Reserve, Inc memiliki akses untuk 'mencetak' mata uangnya sendiri dalam jumlah yang sesuai dengan keinginannya (1 triliun LR? atau berapun banyaknya), tergantung permintaan pasar (pembeli) tanpa khawatir dengan segala macam polemik masalah keuangan seperti inflasi, devaluasi dan lain lain. Selama ada yang mau membeli LR, selama itu pula LR bisa diproduksi secara digital.
Pada awalnya, konsep yang sering digembar gemborkan adalah - backed by GOLD - yang artinya jika Liberty Reserve memiliki cadangan emas batangan senilai 10.000 USD, maka dia HANYA BISA DAN BOLEH memproduksi 10.000 LR saja - kenyataan lapangan tidak demikian. Minimnya akses audit, karena Liberty Reserve beroperasi di sebuah wilayah hukum yang lemah dalam pengawasan keuangan, membuat pembuktian atau audit atas cadangan GOLD vs LR yang beredar di pasar tidak bisa dilakukan.
Mata uang konvesional adalah yang paling banyak dirugikan dengan kemunculan mata uang digital, karena proses jual beli mata uang digital selalu disandingkan dengan mata uang konvesional. Semisal anda ingin membeli 1 LR, anda harus menukar IDR (Indonesia Rupiah) senilai 1 USD agar bisa mendapatkan 1 LR tersebut, dalam jumlah kecil tentu tidak terasa, tapi bagaimana jika itu terjadi dalam jumlah jutaan USD? Silahkan para pakar keuangan yang menjawabnya :P
Negara pemilik mata uang konvesional tentu tidak sengan dengan hal ini, ketika mata uang negaranya daam jumlah besar kemudian hanya 'lari' menjadi sebuah keuntungan bagi sebuah perusahaan yang berlokasi di luar wilayah hukumnya. Di tambah lagi dengan penggunaannya yang bersifat anonim sehingga mereka yang memiliki kegiatan melanggar hukum (perjudian online tidak terdaftar, hacking/cracking, cyberporns dan cybercrimes lainnya) bisa dengan bebas bertransaksi menggunakan Liberty Reserve.
Dalam kasus Liberty Reserve, joint investigation atau penyidikan gabungan antar negara pun dijalin oleh pemerintah Amerika Serikat untuk menyelidiki kegiatan melanggar hukum yang menggunakan Liberty Reserve. Taktiknya sangat sederhana dan juga fatal, jika tidak bisa menangkap sang pelanggar hukum yang menggunakan Liberty Reserve, mengapa tidak dimatikan atau diputuskan saja jalurnya? Dalam hal ini adalah Liberty Reserve, Inc sendiri - hanya saja yang kemudian terjadi ketika jalur diputus - mereka para pengguna Liberty Reserve yang menggunakan mata uang digital ini untuk kegiatan legal pun mau tidak mau akan terkena imbasnya.
Bersambung .....
----
Ditulis oleh Palagan.
Copyrights belong to the respected owners
Comments
Post a Comment